The Tunnel, Ernesto Sabato
Seorang pelukis merasa tak mampu dimengerti oleh seorang pun, hingga seorang perempuan bernama Maria datang namun pada akhirnya, Maria pun ...
Seorang
pelukis merasa tak mampu dimengerti oleh seorang pun, hingga seorang perempuan
bernama Maria datang namun pada akhirnya, Maria pun dibunuh olehnya.
Ernesto Sabato via www.theguardian.com |
The Tunnel adalah kisah yang akan membawa kita ke dalam isi kepala seorang pelukis bernama Juan Pablo Castel. Buku yang ditulis oleh penulis asal Argentina, Ernesto Sabato ini membuat saya seperti menemukan buku “Crime and Punishment” karya Fyodor Dostoyevsky dalam kemasan yang lebih ringkas dan segar. Efek dari tokoh utama yang tidak berhenti mengeluarkan isi pikiran lalu mengantar pembaca pada alur yang terus berjalan dan mengalir.
Menggunakan
sudut pandang orang pertama, Ernesto Sabato dengan terus menerus dari awal
hingga akhir membiarkan Castel untuk terus bertanya pada dirinya sendiri. Saya
sendiri berharap suatu waktu dapat menulis novel ringkas yang mampu memasuki
sisi psikologis pembaca. Namun sejauh ini, saya rasa keinginan itu harus
disimpan lebih rapi terlebih dahulu. Saya harus membunuh diri saya pemalas
tentunya.
Nah,
menjadi seorang Castel dalam novel “The Tunnel” ini akan membuat kita merasa
tersiksa dengan pikiran yang kita ciptakan sendiri. Terlebih ketika masa-masa
yang menjanjikan berubah menjadi sesuatu yang mengerikan. Di awal, Castel
bertemu Maria yang menjadi satu-satunya orang yang mengerti makna dari simbol
yang ada di dalam lukisannya. Castel terus memikirkan Maria, bahkan berpikir ia
tak lagi akan bertemu dengan perempuan itu. Hingga suatu waktu, pertemuan
selanjutnya terjadi dan menjanjikan beberapa harapan.
Castel
berjuang dan mencoba sebisa mungkin untuk mendapatkan Maria, namun tanpa Castel
sadari, Maria ternyata telah punya seorang suami. Hal itu Castel sadari setelah
bertemu lelaki buta, suami Maria yang mengatakan situasi sebenarnya. Perlahan,
Castel membangun dunia baru akan Maria. Hingga tiba pada keputusan untuk
membunuh satu-satunya perempuan yang memahaminya. Secara sederhana, anda boleh beranggapan
bahwa ini adalah novel cinta. Namun, isi kepala Castel membuat novel ini
berbeda dengan novel cinta pada umumnya.
Novel
ini adalah novel pertama dari seorang Ernesto Sabato. Ia lebih banyak menulis
esai dibanding novel. Namun novel ini menjadi salah satu novel yang berpengaruh
pada perkembangan sastra Amerika Latin. Albert Camus dan Graham Greene adalah dua orang penulis yang
juga mendukung untuk menerjemahkan novel Argentina ini ke dalam bahasa Inggris
pada tahun 1951 setelah terbit di tahun 1948. Semoga saya diberi kekuatan untuk
menyelesaikan terjemahan dari buku keren ini!
Post a Comment: