Crime and Punishment, Dostoyevsky
Bagaimana jika tak ada pengakuan? Fyodor Dostoyevsky, yang menjadi salah satu penulis penting asal Rusia membuat saya melontarkan pertany...
Bagaimana jika tak ada pengakuan? Fyodor Dostoyevsky, yang
menjadi salah satu penulis penting asal Rusia membuat saya melontarkan
pertanyaan itu di bagian akhir novel Crime and Punishment. Tokoh utama, Raskolnikov yang
Dostoyevsky hadirkan memperlihatkan kemampuannya untuk menciptakan kondisi
psikologis yang mendalam. Bayangkan jika anda baru saja membunuh dua orang
dengan kapak dan mesti bersembunyi.
![]() |
Fyodor Mikhailovich Dostoyevsky |
“Pain and suffering are always inevitable for a large intelligence and a deep heart. The really great men must, I think, have great sadness on earth.”
― Fyodor Dostoyevsky, Crime and Punishment
Setelah Rakolnikov bersembunyi dari kesalahan
yang ia lakukan, pada saat itu pula Dostoyevsky menggambarkan kondisi batin
dari seorang pembunuh. Pertanyaan yang ditujukan pada dirinya sendiri
menggambarkan ketakutan yang suatu saat nanti tak mampu ia bendung. Kecemasan
membuat psikologis dari tokoh itu semakin kacau hingga tak mampu berpikir
jernih. Ia bahkan dengan mudah marah kepada ibu dan adik kandungnya sendiri.
Ketika saya membaca Poor
People karya Dostoyevsky, yang ditulis saat usianya 24
tahun, saya pun berniat untuk memulai menulis novel yang serupa. Sayangnya,
setelah berbulan-bulan setelah keinginan itu muncul, saya harus menyimpan
keinginan itu terlebih dulu hingga waktunya tiba. Kembali setelah menyelesaikan
novel Dostoyevsky yang satu ini, saya mesti paham dengan benar-benar bahwa saya
mesti membaca lebih banyak buku dan belajar lebih tekun lagi.
“Kita bisa membaca karya-karya yang baik dan luar
biasa tapi hanya menulis apa yang kita bisa” kurang lebih seperti itu pesan
Jorge Luis Borges. Nah, jika kembali pada tokoh utama novel Dostoyevsky ini,
saya sendiri mengira ia tidak akan melakukan pengakuan atas kesalahannya itu.
Saya ingin lebih melihat tokoh ini menderita dan mulai membohongi dirinya
sendiri. Kondisi itu tentu saja bisa jadi cerminan bagi kehidupan masa kini,
ketika ada banyak orang di sekitar kita yang dengan pandai menipu diri sendiri.
Selain masalah yang ada pada dirinya sendiri, ada juga masalah
dari saudara perempuannya. Ibu dan saudara perempuannya harus datang menemuinya
dan menjelaskan niat untuk melakukan pernikahan dengan orang yang ia benci.
Ditambah lagi ketika beberapa orang mulai mencurigainya namun masih belum punya
bukti sama sekali. Gesekan seperti ini yang mulai memperparah kondisi Raskolnikov.
Hingga pada akhirnya, Sonia Mameladov (kekasihnya) menjadi ruang untuk ia
berbicara dan mengakui segala perbuatannya. Dan juga, Sonia memberikan
kesempatan pada Raskolnikov untuk melihat dunia yang lebih menggairahkan.
Salah satu yang menarik dari karya Dostoyevsky
ini, ketika tokoh utama memiliki keyakinan bahwa membunuh perempuan yang
bernama Alyona Ivanovna (yang merupakan wanita tua lintah darat) bukanlah
kejahatan. Sebab, dengan kematian wanita tua itu, ada banyak orang yang tak
lagi perlu menderita atas bunga dari pinjaman yang diberikan. Beberapa orang
senang atas kematian lintah darat itu, dan di satu sisi membuat Raskolnikov
meyakini perbuatannya bukanlah kejahatan.
1 comments :
Keren! Kamu buat saya tambah bangga sama kamu Wan!
Reply