Membaca "Kolam" Sapardi

Membaca “Kolam” karya Sapardi Djoko Damono barangkali akan menjadi usaha menenggelamkan diri. Kata-kata dihadirkan dengan kedalaman yang sulit untuk diterka. Selain itu, seperti biasa Sapardi selalu memberikan kesempatan pada kata-kata untuk menemukan ruangnya masing - masing. Saya akan membiarkan kata itu memperlihatkan dirinya sendiri. 

Bagian kedua buku Kolam, Sapardi.

“Tuhan merawat segala yang kita kenal dan
juga yang tidak kita kenal dan juga yang tidak akan pernah bisa kita kenal.”
Tentang Tuhan - Halaman 33.

Di buku ini, Sapardi menyimpan tiga bagian. Di bagian kedua, ada lima belas sonata. Dua bagian lainnya adalah puisi - puisi Sapardi yang menggambarkan berbagai hal. Saya sendiri memandang buku “Kolam” ini tercipta sebagai ruang yang memberi peluang pembaca untuk lebih banyak melihat ke dalam diri. Di dalam diri kita tersimpan kolam - kolam yang barangkali tak terjamah.

Selain itu, sebagian besar puisi dalam buku ini hadir memberikan jalan baru, bagi mereka yang hendak belajar tentang alam. Ada banyak yang kita temukan di dalam alam yang membangunkan kekuatan puisi milik Sapardi. Sudah sepatutnya, puisi-puisi kita hadirkan dalam kehidupan yang dipenuhi kerumitan. Jika kau merasa penat, barangkali puisi akan jadi kolam yang akan membuatmu lebih merasa dingin dan damai.    

Halo, Saya Wawan Kurniawan. Terima kasih telah berkunjung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar