Bagaimana Saya Menulis dan Tetap Akan Menulis?

Saya sedang berada di ruang yang entah apa namanya. Ditemani dua orang teman, satunya sedang bermain dengan aplikasi “SMULE”, satunya lagi bermain game yang bernama “EPISODE”. Mereka berdua aneh. Teman saya yang bermain SMULE itu bernyanyi, bernyanyi dan terus bernyanyi. Saya pun melihat cara kerja aplikasi itu, ada lagu tertentu dari aplikasi itu dan ia akan merekam suaranya, atau mendengar suara orang yang terhubung dengannya. Beberapa kali ia mengulang dan mendengar lagu itu. Nada tinggi berusaha ia capai dengan terus mengulang dan mengulang lagu itu. Lagu yang sedang ia nyanyikan berjudul “Pamit” lagu terbaru dari Tulus. Itu seperti latihan untuk ia yang senang bernyanyi.


sumber: www.magic4walls.com
(Saya membayangkan usaha menulis dengan cara seperti itu. Mengulang dan mengulang. Jika ada kalimat atau kata yang tak sesuai, saya mesti mengulang atau menghapus secara keseluruhan. Kembali memulai dan tetap menulis.)

Teman yang satunya lagi, bermain game yang cara bermainnya sederhana. Akan ada tokoh yang ia perankan dan ada cerita yang berlanjut. Ia membaca alur cerita dan memilih jawaban dari setiap kemungkinan yang ada. “Itu seperti membuat cerita baru ya?” Dan ia hanya mengangguk lalu tertawa sambil melanjutkan ceritanya. Saya merasa dua hal yang dilakukan dua orang teman saya ini sedang mengajarkan cara untuk kembali menulis dan tetap menulis. Meskipun mereka sedang iseng atau pun sedang bermain-main, tetap saja mereka secara tidak sengaja mengajarkan saya sesuatu yang sebelumnya tak pernah saya bayangkan.

Hari ini hari puisi nasional, namun saya tak mampu menulis puisi akhir-akhir ini. Dan saya merasa kalah jika tidak menulis catatan ini. Sebelum saya menulis ini, saya bertanya kepada mereka “Apa yang kau lakukan jika sedang merasa bosan?” dengan spontan ia menjawab, “Tidur.” Saya berusaha untuk tidur namun tidur kadang terasa membosankan untuk saya. Saya melarikan diri dari kebosanan itu dengan menulis catatan ini. Ini catatan yang membosankan. Mereka tetap bermain dan menikmati apa yang mereka lakukan. Hari ini saya sedang diserang perasaan aneh yang akan diselamatkan dengan catatan ini.

        

Halo, Saya Wawan Kurniawan. Terima kasih telah berkunjung.

2 komentar:

  1. Karena perasaan aneh itu adalah karena belum menulis. Dan kita akan merasa bebas karena menulis.

    BalasHapus
  2. Ini tulisan sangat tidak membosankan Wan, malah mengasikan :)

    BalasHapus