Bagaimana Saya Menulis dan Tetap Akan Menulis?
Saya sedang berada di ruang yang entah apa namanya. Ditemani dua orang teman, satunya sedang bermain dengan aplikasi “SMULE”, satunya lagi ...
Saya
sedang berada di ruang yang entah apa namanya. Ditemani dua orang teman,
satunya sedang bermain dengan aplikasi “SMULE”, satunya lagi bermain game yang
bernama “EPISODE”. Mereka berdua aneh. Teman saya yang bermain SMULE itu
bernyanyi, bernyanyi dan terus bernyanyi. Saya pun melihat cara kerja aplikasi
itu, ada lagu tertentu dari aplikasi itu dan ia akan merekam suaranya, atau
mendengar suara orang yang terhubung dengannya. Beberapa kali ia mengulang dan
mendengar lagu itu. Nada tinggi berusaha ia capai dengan terus mengulang dan
mengulang lagu itu. Lagu yang sedang ia nyanyikan berjudul “Pamit” lagu terbaru
dari Tulus. Itu seperti latihan untuk ia yang senang bernyanyi.
sumber: |
(Saya
membayangkan usaha menulis dengan cara seperti itu. Mengulang dan mengulang.
Jika ada kalimat atau kata yang tak sesuai, saya mesti mengulang atau menghapus
secara keseluruhan. Kembali memulai dan tetap menulis.)
Teman
yang satunya lagi, bermain game yang cara bermainnya sederhana. Akan ada tokoh
yang ia perankan dan ada cerita yang berlanjut. Ia membaca alur cerita dan
memilih jawaban dari setiap kemungkinan yang ada. “Itu seperti membuat cerita
baru ya?” Dan ia hanya mengangguk lalu tertawa sambil melanjutkan ceritanya.
Saya merasa dua hal yang dilakukan dua orang teman saya ini sedang mengajarkan
cara untuk kembali menulis dan tetap menulis. Meskipun mereka sedang iseng atau
pun sedang bermain-main, tetap saja mereka secara tidak sengaja mengajarkan
saya sesuatu yang sebelumnya tak pernah saya bayangkan.
Hari
ini hari puisi nasional, namun saya tak mampu menulis puisi akhir-akhir ini.
Dan saya merasa kalah jika tidak menulis catatan ini. Sebelum saya menulis ini,
saya bertanya kepada mereka “Apa yang kau lakukan jika sedang merasa bosan?”
dengan spontan ia menjawab, “Tidur.” Saya berusaha untuk tidur namun tidur
kadang terasa membosankan untuk saya. Saya melarikan diri dari kebosanan itu
dengan menulis catatan ini. Ini catatan yang membosankan. Mereka tetap bermain
dan menikmati apa yang mereka lakukan. Hari ini saya sedang diserang perasaan
aneh yang akan diselamatkan dengan catatan ini.
2 comments
Karena perasaan aneh itu adalah karena belum menulis. Dan kita akan merasa bebas karena menulis.
ReplyIni tulisan sangat tidak membosankan Wan, malah mengasikan :)
Reply