Lima Sajak Octavio Paz

Diterjemahkan dari buku "Selected Poems Octavio Paz"


Epitaf Seorang Penyair

Ia mencoba bernyanyi, menyanyi
bukan untuk mengenang
kehidupan sebenarnya dari sejumlah kebohongan
dan kemudian mengenang
kebohongan dalam hidupnya dari sejumlah kebenaran. 

Kepastian

Jika itu benar berwarna putih
cahaya dari lampu ini, benar
adalah tulisan tangan, apakah semua
nyata, mata melihat apa yang kutuliskan?

Dari satu kata yang lain
apa yang kukatakan menghilang.
Aku tahu bahwa aku masih hidup
antara dua tanda kurung.



(Tanpa Judul)

Tangan hari telah terbuka
Tiga awan-awan
dan sejumlah kata-kata.



Dengan Mata Terpejam

Dengan mata tertutup
kau menyala dalam pejamku
kau adalah batu yang buta

Malam demi malam aku memahatmu
dengan mata tertutup
kau adalah batu yang bercahaya

Kita menjadi begitu istimewa
sebab mampu mengetahui satu sama lain
cukup dengan mata terpejam


Di sini

Langkahku sepanjang jalan ini
bergema
di jalan lain
di mana
Aku mampu mendengar langkahku
melewati sepanjang jalan ini
ketika

hanya ada kabut tipis yang nyata.

Halo, Saya Wawan Kurniawan. Terima kasih telah berkunjung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar