Empat Hal Penting dari Kang Maman di Obrolan Santai @Paccarita
Seorang perempuan menghadiahkan kamu buku dan memintanya agar buku itu segera dibaca. Sebenarnya, buku yang jadi hadiah akan selalu dikalah...
Seorang
perempuan menghadiahkan kamu buku dan memintanya agar buku itu segera dibaca.
Sebenarnya, buku yang jadi hadiah akan selalu dikalahkan dengan perempuan atau seseorang yang memberikan
hadiah buku. Jika kamu punya teman atau bahkan pacar yang senang
menghadiahkanmu buku, itu adalah hadiah yang mengagumkan dari Tuhan. Melebihi hadiah
apa pun yang pernah kamu miliki.
Saya
selalu percaya, jika Tuhan selalu baik pada hambaNya. Jika kau menginginkan
hadiah mengagumkan seperti itu, berdoalah. Kau mungkin akan buktikan jika Tuhan
selalu baik. Pesan itu juga yang kemarin Kang Maman sampaikan dalam sebuah
diskusi di Kedai Pojok Adhyaksa. Komunitas Anging Mammiri mengundang Kang Maman untuk berdiskusi tentang buku, menulis, dan banyak hal. Saya senang bisa
bertemu dan melontarkan satu pertanyaan kepadanya. Diskusi kemarin, setidaknya
kembali membuat saya sadar jika Tuhan selalu baik. Meski tak dapat dipungkiri
bahwa saya kadang tergoda karena cobaan, yang pada akhirnya membuat saya mengatakan jikalau Tuhan kadang
tidak baik, Tuhan tidak adil, dan segala kalimat yang terkesan menyalahkan
Tuhan.
Saya
senang sekaligus patut berterima kasih kepada penyelanggara, selain itu saya
bisa mengucapkan selamat ulang tahun untuk Kak @Bebmen. Beliaulah yang
menginisiasi diskusi kemarin. Dan yang beberapa hari lalu, dia baru saja
berulang tahun. Sebagai seorang teman, saya merasa kurang baik sebab tak
menghadiahkannya apa - apa selain doa. Di lain waktu, semoga saya bisa
menghadiahkan sebuah buku untuknya. Semoga.
Tentang
diskusi yang berlangsung sekitar dua jam itu, saya mencatat beberapa hal
penting. Pertama tentang menulis. Menulis itu untuk memperkaya dan mencerahkan
pembaca. Kang Maman mengajak saya untuk kembali melihat niat saya menulis.
Terkadang saya menulis bukan untuk kedua hal tersebut. Namun, saya setuju jika
bacaan yang menyenangkan menyimpan dua hal tersebut, yakni memperkaya wawasan
serta mencerahkan pemikiran pembaca. Pengalamnya dalam dunia tulis menulis, tak
akan saya bahas lengkap di sini. Saya tak bisa menjelaskan banyak tentang itu.
Terlebih ketika ada yang ingin mengetahui pengalamannya saat menulis skripsi,
akan lebih baik jika anda membaca Novelnya yang berjudul “Re:”
Kang
Maman sempat menjelaskan beberapa ulasan dari bukunya itu. Sempat membahas
tentang LGBT yang merupakan akronim dari "lesbian,
gay, biseksual, dan transgender". Bahasan ini seringkali saya temukan
di kelas, ketika menemukan bahasan ini diluar kelas tentu akan sangat berbeda.
Saya jadi punya kelas di luar kampus, bahasan tentang LGBT masih sangat jarang
ditemui. Dari bahasan itulah, pelajaran kedua bisa kita dapatkan. Bahwa
kelompok LGBT juga manusia. Kita punya hak yang sama dan harus belajar untuk
melihat dan bersikap. LGBT inilah yang juga sempat saya tanyakan kepada Kang
Maman dan dijawab dengan bijak.
Ketiga,
Kang Maman mengajak para blogger untuk tetap menulis. “Sudah banyak blogger
yang tulisannya dibukukan” pesan itu membuat saya dan mungkin beberapa blogger
yang hadir pada malam itu, kembali bersemangat untuk rajin menulis. Saya
berharap menjadi satu dari sekian banyak blogger yang beruntung. Saya ingin
punya buku yang diterbitkan penerbit mayor tahun ini. Jika anda berbaik hati,
bantulah saya berdoa, mengaminkan keinginan itu. Jika anda punya niat yang
sama, saya tentu akan turut mengaminkan.
Keempat,
tentang cara berlibur yang baik. “Kata Libur, jika dihilangkan huruf L dan R
akan membawa kita pada kata Ibu. Maka, ketika berlibur saya akan kembali kepada
Ibu” Seperti itu pesan Kang Maman. Di awal bulan April, tepatnya tanggal satu
April, ibu saya akan berulang tahun. Saya berencana datang menemani dan
menghabiskan waktu dengannya. Semoga saja akan ada rencana yang lebih baik.
Terima kasih untuk pesan dan cara berlibur yang baik itu.
Malam
kemarin sepertinya membuat saya memikirkan beberapa hal yang belum terpikirkan.
Terima kasih Kang Maman, Komunitas Anging Mammiri, dan beberapa teman yang
berbagi cerita selepas diskusi berakhir.
2 comments
Selamat ulang tahun untuk Ibumu, Wan...
ReplyEh, seandainya tanggal 1 April itu juga bertepatan dengan perhelatan besarnya kampus atasmu.... :) *saya tahu, ini hal sensitif untuk dibicarakan. Hahahaa..*
HEHEHE.. terima kasih. Selamat selamat :)
Reply