Sebelum Saya Berulang Tahun
Waktu menelan kita dengan pelan - pelan. Bayangan masa kanak - kanak, selalu menjadi kenangan yang sulit untuk ditanggalkan. Alhasil, saya ...
Waktu menelan kita dengan pelan - pelan. Bayangan masa kanak - kanak, selalu menjadi kenangan yang sulit untuk ditanggalkan. Alhasil, saya masih sering menjadi atau bertingkah seperti anak yang masih tak kenal ini dan itu. Jika tiba hari ulang tahunku, hadiahkan saja saya doa yang mampu menguatkan ingatan masa kanak - kanakku. Namun, saya sedang merencanakan hal menarik yang belum pernah kulakukan sebelumnya. Tulisan ini, mungkin saja akan menjadi sebuah isyarat yang diam - diam menyampaikan keinginanku di hari ulang tahunku.
Tulisan yang mungkin "Bilangnya Begini, Maksudnya Begitu" tidak kutujukan untuk siapa - siapa. Namun, jika ada yang merasakan sesuatu atau apa saja yang kemudian merespon tulisan ini, itu akan jadi lebih baik lagi. Hari ini, saya mendapatkan jadwal ujian akhir, bagian paling menyenangkan untuk hari ini. Sebenarnya, titik dari tulisan ini adalah tentang jadwal ujian. Barangkali, ayah atau ibu saya berkunjung ke blog ini dan membacanya kembali. Sejak beberapa bulan yang lalu, mereka paling rajin bertanya tentang jadwal ujian. Saya sedikit tertekan, namun itu sudah jadi kewajiban saya. Saya menikmatinya.
Malam ini, saya juga baru saja menerima email dari pembimbing penelitian saya. Masih ada beberapa halaman yang perlu saya revisi sebelum benar - benar menghadapi hari ujian. Selanjutnya, saya menunggu balasan selanjutnya untuk perbaikan dari laporan penelitian itu. Saat waktu menunggu itulah, saya tiba - tiba memikirkan ulang tahun saya yang masih ada sekitar tiga Minggu lagi. Eh, mungkin dua Minggu lagi. Entahlah, saya mungkin salah. Di saat yang bersamaan, saya berpikir jika merayakan ulang tahun bukanlah hal yang istimewa. Terlebih ketika saya mencoba seperti sebagian orang yang beranggapan bahwa setiap hari kita menjadi diri kita yang baru. Setiap hari kita berulang tahun, namun saya sepertinya bukanlah orang yang seperti itu.
Saya tak begitu pandai untuk membohongi diri saya. Ulang tahun saya hanya ada di hari itu. Dan kali ini, saya hendak merayakan dengan cara yang tak akan kutuliskan di sini ini. Pada akhirnya, kita benar - benar akan ditelan waktu. Bolehkah kau memberiku sesuatu yang tak mampu ditelan waktu?
Sebelum saya berulang tahun dan setelah saya merayakannya, hingga saya berulang - ulang merayakannya denganmu.
2 comments
semoga sukses ya ujiannya, dan.. selamat ulang tahun! *meskimasih2/3mingguyangakandatang*
ReplyAmiin,
ReplyTerima kasih Vanisa ;)