Surat Untuk Anak Kecil dalam Dirimu
Sejak beberapa bulan yang lalu, saya rajin menulis dan membuat label "surat" dalam blog ini. Anda boleh membuka dan membaca sejum...
Sejak beberapa bulan yang lalu, saya rajin menulis dan membuat label "surat" dalam blog ini. Anda boleh membuka dan membaca sejumlah surat yang pernah saya tuliskan. Jika tiba-tiba anda, bertanya tentang alasan saya melakukan semua ini, maka postingan kali ini bertugas untuk menjawab semuanya.
Semoga tugas tulisan ini, berhasil dilaksanakan dengan baik. Anda pembaca baik, yang mungkin telah mengenal saya, jauh di masa lampau atau mungkin akan mengenal saya, jauh di masa depan. Saya punya keyakinan, jika anda pernah berkunjung dan mengenal saya lewat tulisan, semua itu pertanda, jika kita akan bersua. Mungkin, itu harapan yang agak berlebihan, namun saya meminjam kemampuan anak-anak, yang tak peduli harapannya terkabul atau selamanya menjadi harapan. Satu hal yang saya pahami, bahwa dengan harapan itu, saya tidak akan bosan menulis. Saya menjadi bersemangat dan kadang - kadang menunggu surat lain datang melalui email atau bahkan diantarkan pak pos.
*
Beberapa menit sebelum saya menulis surat ini, saya baru saja bertemu dengan empat orang anak kecil yang menghabiskan malamnya di luar rumah. Akhir-akhir ini, saya memikirkan mereka dan belajar menenangkan diri saya sendiri. Menulis surat ini, mungkin akan jadi upaya tersendiri untuk menenangkan kegelisahan saya. Saya merasa ingin menjadi anak-anak, malam ini empat orang anak kecil itu menemani saya selama satu jam.
Ingin rasanya, saya menuliskan surat perkenalan untuk mereka. Melihat mereka membaca atau tersenyum dan tertawa. Namun, mereka sama sekali tak tahu membaca. Ditulisan yang lain, mungkin saya akan menjelaskan mengapa dan bagaimana saya bertemu dengan empat orang anak itu. Pertemuan saya malam ini dengan mereka, lebih tepatnya perbincangan kami yang kurang lebih sejam membuat saya begitu resah.
Kali ini saya menulis, sekadar untuk membagi atau membiarkan keresahan itu lepas sedikit demi sedikit. Saya percaya bahwa ketika saya mendapatkan sesuatu yang membuat saya resah, menulis membuat saya mampu merasa lebih baik. Saya berharap, di tulisan saya yang lain, mereka berempat akan saya tuliskan. Saya ingin menceritakan kehidupan mereka berempat, Rinto, Shayril, Akbar, dan Fandi.
*
Tulisan saya tak akan menyelesaikan tugasnya secepat ini. Saya yakin, masih ada waktu yang lebih tepat. Namun, malam ini saya ingin berbagi, jika menulis adalah sesuatu yang baik untuk mengenal resah. Saya tak ingin terbunuh begitu saja oleh keresahan, tulisan ini akan lahir sebagai anak kecil yang selalu mengingatkan penulisnya untuk bermain di kala penat. Saya, mungkin saja mampu menjelma sebagai seorang anak kecil yang manja, yang tak henti memintamu (baca:pembaca) menemaninya bermain di dunia ini.
Maukah kau jadi temanku, teman?
Anda masih punya jiwa anak - anak, akan selalu ada. Jika anda masih bisa merasakannya, menulislah dan saya akan senang memiliki teman bermain seperti anda. Saya janji, akan berkunjung ke halaman rumahmu jika kau mengundangku bermain.
Post a Comment: