Katarsis di Bugis Waterpark

Kemarin saya mendapatkan pesan singkat dari panitia #PiknikBlogger Komunitas Anging Mammiri. Setelah sebelumnya saya mendaftarkan diri agar dapat bergabung dan turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Konsep dalam #PiknikBlogger, panitia mengajak 20 peserta untuk berkunjung di Bugis Waterpark untuk berekreasi, menikmati seluruh wahana yang tersedia dan selanjutnya langsung menuliskan apa yang telah kami rekam di dalam kepala.

Pagi ini, saya datang dua menit sebelum waktu yang ditentukan. Saya tidak ingin datang terlambat dan melewatkan kegiatan ini begitu saja. Saya memperhatikan pengunjung yang berdatangan, saya pun mencari teman – teman komunitas Anging Mammiri. Satu per satu datang dan panitia membagikan tiket kepada kami, peserta #PiknikBlogger. Ini kali pertama saya datang ke Bugis Waterpark. Di akhir pekan memang sangat tepat untuk melepas penat, dan berjalan – jalan ke Bugis Waterpark menjadi langkah yang baik untuk menghilangkan penat di kepala. 

sumber pribadi. Perahu Pinisi Bugis Waterpark

Setelah petugas mempersilakan kami masuk, kami disambut kerangka perahu pinisi yang cukup besar. Setelah berjalan di dalam perahu pinisi, nuansa bugis waterpark akan semakin terasa dan lebih menyenangkan. Panitia #PiknikBlogger pun mengarahkan kami menuju tempat yang telah disediakan. Selepas melewati perahu pinisi, ada ruang berbentuk lingkaran yang di tengahnya berdiri tiang tinggi,dan puncak tiang itu, air keluar seperti menciptakan hujan buatan di lingkaran kecil itu. Ruang itu juga di kelilingi sejumlah patung hewan yang lucu seperti kura - kura, kepeting, kodok, dan lain - lain. 

Kami pun berkumpul di gazebo yang cukup untuk menampung panitia dan peserta #PiknikBlogger. Sebelum menikmati wahana yang tersedia, kami mendapatkan pengarahan dari Kak Yunita dan Kak Ipul. Mereka berdua bercerita tentang konsep awal Bugis Waterpark yang dulunya bernama bernama "bug's" waterpark tapi seiring masa promo, namanya pun berubah menjadi Bugis Waterpark. Nama tersebut diambil dari nama sebuah suku terbesar di Sulawesi Selatan. Dan di dalam Bugis Waterpark, dihiasi dengan papan pengumuman yang menggunakan bahasa Bugis dan Inggris. Sejauh ini, Bugis Waterpark telah mendapatkan sejumlah penghargaan seperti di tahun 2013 mendapatkan kategori wisala alam buatan dan di tahun 2014 mendapatkan kategori toilet terbersih oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 


sumber gambar: @paccarita . Selepas pengarahan singkat

Saya bersama teman – teman lainnya menikmati fasilitas yang telah disediakan. Berusaha mencoba sejumlah wahana yang ada. Saya mencoba seluncuran yang tinggi, curam dan arahnya yang meliuk – liuk mampu membuat kita untuk berpikir dua kali untuk mencobanya. Namun, ketika kita memutuskan untuk mencoba dan menikmatinya, selalu ada keinginan untuk kembali mencobanya. Sulit untuk menjelaskan perasaan itu, silakan datang dan mencobanya sendiri. Sewaktu berseluncur, penat yang ada di kepala terbebaskan. Sesekali saya berteriak keras, mencoba untuk katarsis. 


sumber gambar: bugiswaterpark.com

Setelah itu, kami pergi menikmati Lazy River. Dengan ban yang telah disediakan, kami bersantai dan berbincang, saling kenal dengan peserta lainnya. Setelah puas menikmati permainan itu, saya mencoba ke kolam yang berbentuk lingkaran yang di sisinya terdapat gelembung – gelembung yang besar. Di sisi yang mengeluarkan gelembung itu, kita bisa bersandar dan merasakan pijatan gelembung.  


"Jika akhir - akhir ini kepalamu serasa berat, lantaran penatmu mulai penuh, saya menyarankan kau melepasnya di Bugis Waterpark. Datanglah ber-katarsis!" 

Setelah kurang lebih tiga jam di Bugis Waterpark, saya menikmati hari ini. Di gazebo dengan nomor 27, saya menulis catatan singkat ini. Saya masih berharap, di lain waktu akan ada kesempatan selanjutnya untuk menikmati nuansa alam Bugis Waterpark.  

Sampai jumpa. 


Halo, Saya Wawan Kurniawan. Terima kasih telah berkunjung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar