April Berhasil
Aku sedang berjalan menikmati April dengan harinya yang serasa rumit dan panjang. Pemilu Legislatif 9 April dan Ujian Nasional yang baru ...
Aku sedang berjalan menikmati April dengan harinya yang serasa rumit dan panjang. Pemilu Legislatif 9 April dan Ujian Nasional yang baru saja berakhir, telah mewarnai April.
Setelah hampir dari setengah April kulewati dengan tidak berbuat banyak, tidak banyak menulis, lebih sering berdiam diri di kamar, mematikan panggilan atau mengabaikan pesan, mengurung diri dalam kesendirian, menepi dalam hiruk pikuk pikiran orang dewasa, mencoba bermain-main dengan jiwa anak-anak, merajai kemalasanku sendiri.
Sepertinya hari ini aku harus menghentikannya semua itu. Sore kemarin aku banyak mendengar cerita dan ceria dari teman-teman Psikologi 2013.
“Ayo ke Karbosi kak, Jogging!”
“Kapan?”
“Nanti sore bagaimana?”
“Hmm, boleh”
Akan kuperkenalkan mereka di paragraf terakhir tulisan ini.
*
Di bulan April ini aku memulai kebiasaan baru untuk meluangkan waktu di sore hari untuk berolahraga. Bukan hanya sekedar berolahrasa atau olahpikiran, olahraga juga penting. Aku mulai rutin jogging di beberapa tempat sambil melepas penat.
Saat aku pulang menemui Ibu di Soppeng, beliau sedang sakit, begitu pun dengan dua adik kecilku. Mereka sakit di waktu yang sama. Ayahku berpesan agar aku bisa menjaga kesehatan. Aku juga tak ingin berurusan dengan dokter dan obat-obatan. Aku tak senang dengan aroma rumah sakit.
Lap.Hasanuddin |
Syech Yusuf Discovery |
Karebosi |
Saat aku pulang menemui Ibu di Soppeng, beliau sedang sakit, begitu pun dengan dua adik kecilku. Mereka sakit di waktu yang sama. Ayahku berpesan agar aku bisa menjaga kesehatan. Aku juga tak ingin berurusan dengan dokter dan obat-obatan. Aku tak senang dengan aroma rumah sakit.
Selama di Makassar, selama berstatus Mahasiswa, Alhamdulillah aku baru sekali berkunjung dan meminta resep di Dokter. Itu pun karena Ridho, (seorang teman psikologi angkatan 2010). Dia melihatku seperti orang yang hampir kehilangan napas lantaran batuk dan demam yang kian parah. Juga bagian dada yang kadang tiba-tiba sakit dan membuatku sulit bernapas, ditambah wajahku yang pucat. Kejadian itu terjadi di awal semester kedua. Jika (kau:Ridho) membaca tulisanku ini, aku ingin berterima kasih untuk usahamu mengajakku bertemu Bu Dokter waktu itu. Kuharap itu terakhir kalinya aku bertemu dengan Bu Dokter.
Jika ada yang bertanya, alasan mengapa aku bersikeras untuk tidak lagi datang ke dokter. Rasanya ini karena doktrin dari Kakek sejak kecil, yang mengajarkanku untuk belajar menjadi dokter untuk diri sendiri. Entah, apa aku sudah bisa menjadi dokter untuk diriku sendiri atau aku butuh seseorang untuk menjadi dokter, tapi setidaknya aku ingin seperti kakek.
“Rajin berolahraga dan jaga pola makanan”, itu langkah terbaik untuk menjadi dokter bagi diri sendiri.
*
Suju, Dede dan Nuf" |
Terima kasih untuk tiga orang teman dari Psikologi 2013 yang menawarkan rencana Jogging kemarin. Aku sedang penat dan dipenuhi dengan kecemasan. Mereka bertiga adalah teman yang juga tergabung dalam research class, mereka meneliti tentang “Sabar” dan “Humor” dalam bidang Psikologi Positif. Semoga penelitian itu berjalan dengan baik, dan begitupun dengan teman yang tergabung dalam Research Class, semoga berjalan dengan baik.
"April Berhasil" |
Mari percaya bahwa, meski dunia ini kadang terasa semakin rumit, tapi dunia ini masih menyimpan banyak keyakinan untuk kita jaga. Kita butuh banyak orang baik yang mampu mengajak dan mengajar kita tentang hidup sebenarnya. “April Berhasil”
Post a Comment: