Sebuah Puisi di Serambi Indonesia

Kapas

Bila napasmu menjelma kota kata
lalu merampas batas kesunyian
menjelma jalan sepi tak bertepi
dan mencipta jejak silam tentang sajak

maka dalam kehidupan lain
napasmu berterbangan melepas dirinya
dari sepotong jiwa berwarna kapas
diantara bayangan lampau

maka, lekaslah bergegas menuju pengharapan
sembari Tuhan tuangkan tetesan pedih
dalam segelas kisah pecah penuh resah
untuk kepergianmu

kembali kau sembunyikan segalanya
jalan menuju kehilangan
antara makna dan ketiadaan dunia
hingga lenyap, tanpa sepatah kata

saat kau menarik panjang napasmu
diikuti larik sajakmu yang menggoda
ada baiknya, tak kau hembuskan lagi
jalan pulang menuju dirimu yang lampau


Makassar, 29 Januari 2014



Diterbitkan di Koran Serambi Indonesia, Minggu 23 Februari 2014


Cek di sini

Halo, Saya Wawan Kurniawan. Terima kasih telah berkunjung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar