Kunjungan Seorang Teman


Sore itu, aku tengah mendengarkan sebuah alunan musik instrumen yang membawaku pada kondisi yang menenangkan. Aku tak tahu apa judulnya, aku juga lupa kapan dan di mana aku mendapatkan file instrument itu. Biarlah!

Sore itu juga, aku kedatangan teman yang membawa tugas dan dokumen penting dari kampus. Dia ingin menyelesaikan tugasnya di rumahku. Baiklah! Aku masih terus memainkan instrument itu, temanku juga menyukainya dan juga tak tahu apa judul instrument itu. Kami mengabaikan asal usul instrument itu dan beralih pada sejumlah pertanyaan yang ada di catatan temanku itu.

“Apa perbedaan pengukuran dan tes?”

Aku sudah mempelajari pertanyaan itu, kudiam dia dan memintanya untuk berpikir lagi. Aku yakin, pertanyaan seperti ini bisa ditemukan nalar yang menari di sebuah ruang yang kadang kita abaikan. Mungkin juga, temanku itu sudah membaca artikel atau tulisan yang berkaitan dengan pertanyaan di buku catatannya. Akan kudiamkan dan memberikannya waktu untuk mencari.

“Coba buka buku yang sampul biru itu, yang di samping laptop!”
“Buku yang ini?”
“Ya, bacalah!”

Aku kembali memainkan alunan instrument yang berbeda, namun aku tak begitu menyukainya. Aku mengehentikannya dan kembali memainkan alunan sebelumnya. Sepertinya telingaku telah candu dengan alunan itu. Alunan yang tidak aku tahu asal usulnya. 
“Wan, sudah”
“Apanya yang sudah?”
“Jawabannya ada di buku ini”
“Baiklah, apa persamaan pengukuran dan tes?”
“Tunggu sebentar”

Temanku kembali membaca buku itu. Aku masuk ke dalam perpustakaan kecilku dan mengambil sebuah buku karya Anne Anastasi yang berjudul “Psychological Testing”. Buku itu sudah terbilang tua, buku itu terbit enam belas tahun sebelum aku dilahirkan. Kuberikan buku itu pada temanku, sambil menandai pengertian tes menurut penulisnya.

“Tes pada dasarnya, pengukuran yang objektif dan standar terhadap sampel perilaku”
“Kenapa kita melakukan tes?” tanyaku
“Membandingkan, tes itu untuk membandingkan bukan?”
“Hmm, bisa jadi”

Aku kembali masuk ke dalam perpustakaan kecilku, menyusuri rak-rak buku yang sudah sedikit berdebu. Beberapa minggu ini, aku gagal mengatur waktu hingga jadwal membersihkan perpustakaan harus terabaikan. Aku merasa bersalah pada buku-buku yang diam namun marah kepada pemiliknya yang lalai dan ceroboh. Akan kubersihkan nanti, setelah temanku itu pulang dan mengerti dengan pertanyaannya.
Kali ini aku menemukan buku Lee J.Cronbach, buku itu terbit enam tahun sebelum buku Anne Anastasi terbit. Judulnya, “Essentials of Psychological Testing”
“a systematic procedure for observing a person’s behavior and describing it with the aid of numerical scale or a category system” Aku membaca definisi tes yang lebih lengkap dari sebelumnya.

“Bagaimana? Apa kamu sudah dapat? Coba baca buku ini lagi”
“Sedikit lagi”
Aku masih memainkan instrument itu, “Sepertinya, kamu teman yang rajin dan sabar”
“Apa maksudmu?”
“Sedari tadi, aku sudah menjawab pertanyaanmu”
“Apa yang kau lakukan?”
“Hahahaha, sudahlah”
“Aku sedang membandingkanmu dengan seseorang. Apa itu pengukuran?”
“Sepertinya bukan, caranya bagaimana? Kalau kamu mengukur, harus ada alatnya, tes itulah yang menjadi alat. Kalau pun kau mengira alatmu cukup dengan mengamati, itu kurang pas dengan pengertian tes dari Anne dan Cronbach”
“Jadi seperti itu? Kalau begitu, pertanyaanmu sudah terjawab dong”
“Begitukah?

Aku masih memainkan alunan itu.


*bersambung

Halo, Saya Wawan Kurniawan. Terima kasih telah berkunjung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar