7 Catatan di Sebuah Cafe
Ada benarnya, kita terkadang merasa sepi di tengah keramaian. Namun, saya selalu belajar untuk merayakan sepi dan menjadikannya sebagai ...
Ada benarnya, kita terkadang merasa sepi di tengah keramaian. Namun, saya selalu belajar untuk merayakan sepi dan menjadikannya sebagai ruang yang paling ramai. Berikut merupakan catatan malam Minggu saya yang kemarin belum sempat di post.
1.
Beberapa Minggu ini, saya sering menghabiskan waktu di cafe yang berjarak 2 Km dari rumah. Saya senang berjalan kaki di malam hari, ada kesunyiaan yang berbicara dalam, amat dalam. Untuk malam kemarin, saya tidak pulang dengan berjalan kaki.
2.
Setiap kali saya ke cafe, saya selalu memesan jus alpukat. Saya merasa bisa menemukan seseorang, bahkan lebih di dalam jus alpukat itu. Ada beberapa kenangan yang bersembunyi di buah alpukat, beberapa orang dekat yang pernah mendekapku ada di dalamnya. Lain kali, saya akan menceritakannya lebih lengkap.
3.
Saya selalu duduk di kursi yang sama, tepat di hadapan jam dinding yang diam-diam selalu berbisik kepadaku, memperingati. "Hati-hati, ini waktu yang buat kamu lupa waktu!"
4.
Saya datang mendownload beberapa jurnal penelitian dan belum sempat membacanya di sini. Saya merasa tidak nyaman untuk membaca di sini, saya lebih senang menulis di tempat ini.
5.
Beberapa puisi saya, lahir prematur di meja nomor 7. Meja langganan saya.
6.
Saya sedang belajar meramaikan sepi itu sendiri.
7.
Terima kasih telah menyempatkan diri untuk membaca catatan yang sebenarnya tidak penting. Tapi selagi ada waktu, membacalah sebanyak-banyaknya. Termasuk catatan malam Minggu saya. Dua malam terakhir, saya menghabiskan waktu di cafe ini, mungkin Ibu saya akan kurang setuju dengan itu. Tapi, sebenarnya saya tengah belajar, belajar menuju dunia senyap yang ramai dan menuju dunia ramai yang senyap. Mungkin kamu bisa mencobanya!
Sekian,
Cafe Ogi, Makassar 17 Nov 2013
2 comments
Cafe, tempat yang asyik buat temu kangen sama teman" sambil menikmati wifi :D
Replywawaw ... keren. memang terkadang kesepian pulalah yang membuat kita kuat. mbuat kita lebih jeli, membuat kita lebih dari sekedar menikmati hidup yg absurd.
Reply