"SEWINDU: Cinta Itu tentang Waktu"
"Sewindu, Cinta itu tentang waktu" Seminggu yang lalu sebelum kembali ke Soppeng untuk menikmati libur akhir pekan, saya men...
"Sewindu, Cinta itu tentang waktu"
Seminggu yang lalu sebelum kembali ke Soppeng untuk menikmati libur akhir pekan, saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke toko buku. Dan akhirnya, saya membeli sebuah buku yang berjudul “Sewindu” yang ditulis oleh Tasaro GK. (Taufik Saptoto Rohadi sementara GK diambil dari Gunung Kidul) Sebelumnya, saya mengenal nama Tasaro GK dari teman saya yang sedang membacabukunya yang berjudul “Muhammad: Lelaki penggenggam Hujan” Belakangan, nama Tasaro semakin sering terdengar. Hari ini (Kamis, 20 Juni 2013) pukul 01.09 WITA saya baru saja menyelesaikan “Sewindu”. Butuh waktu sekitar seminggu untuk menikamati setiap cerita yang disajikan Tasaro. Dalam buku tersebut, saya belajar banyak hal akan proses kehidupan yang dijalani oleh Tasaro.
Seminggu yang lalu sebelum kembali ke Soppeng untuk menikmati libur akhir pekan, saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke toko buku. Dan akhirnya, saya membeli sebuah buku yang berjudul “Sewindu” yang ditulis oleh Tasaro GK. (Taufik Saptoto Rohadi sementara GK diambil dari Gunung Kidul) Sebelumnya, saya mengenal nama Tasaro GK dari teman saya yang sedang membacabukunya yang berjudul “Muhammad: Lelaki penggenggam Hujan” Belakangan, nama Tasaro semakin sering terdengar. Hari ini (Kamis, 20 Juni 2013) pukul 01.09 WITA saya baru saja menyelesaikan “Sewindu”. Butuh waktu sekitar seminggu untuk menikamati setiap cerita yang disajikan Tasaro. Dalam buku tersebut, saya belajar banyak hal akan proses kehidupan yang dijalani oleh Tasaro.
Buku itu adalah buku pertama karya Tasaro yang saya baca,
yang kedua sekaligus masih dalam tahap rencana saya adalah membaca buku Muhammad: Lelaki penggenggam Hujan. (Uang
jajan wajib ditabung untuk membeli buku)
Cerita yang dipaparkan merupakan rangkaian perjalanan hidup
Tasaro yang dikemas dengan sederhana dan menarik. Di mulai dari kisahnya
bersama istrinya, yang pada mulanya harus merasakan nuansa pondok mertua.
Kemudian, proses membeli rumah pribadi dari hasil kerja keras dan keinginan
untuk terus berjuang tanpa mengutuk-ngutuk kekurangan yang ada. Ada pula proses
saat Tasaro mengalami jatuh bangun untuk menjadi seorang penulis, proses untuk
melahirkan buku MLPH. Dan masih banyak cerita di dalamnya.
Pengalaman-pengalaman tersebut mampu menjadi modal semangat
untuk pembaca agar dapat mengikuti jejak Tasaro GK agar menjadi manusia yang
bermanfaat bagi sesama.
Saya suka dengan buku “Sewindu: Cinta itu tentang waktu”. Kalimat
penjelas yang ada di bawah kata “Sewindu” merupakan kesimpulan dari buku
tersebut. Saya sepakat dengan kesimpulan itu, waktu punya banyak cara untuk
melahirkan cinta.
Sebab mencintai pada tingkat yang
solid adalah komitmen. Terkadang, rasa terombang-ambing dan membuat bimbang.
Ada waktunya kata-kata mesra sudah terkunci dan sulit dikeluarkan lagi. Namun,
ketika komitmen itu terjaga. Keinginan untuk membangun kehidupan yang berarti
terus dijalani, itulah cinta.
Seharusnya, cinta menjadi energi
pembangun yang tak ada habisnya. Hal itulah yang kami resapi pada waktu sewindu
ini.
Saya yakin akan bertemu dan berbincang dengan beliau, SEMOGA.
Post a Comment: