Mengenal +1 , (Lagi, Lagi Dan Lagi)


Februari tiba, sekaligus penanda bahwa program Pertukaran Pemuda Indonesia Kanada 2012-2013 sebentar lagi berakhir. Seluruh pengalaman sebisa mungkin aku bagi dalam tulisan BLOG ini. Namun tak dapat di pungkiri bahwa terkadang keinginan lebih besar daripada kemampuan, seperti itulah halnya aku dan BLOG ini. Aku menganggap BLOG ini sebagai salah satu sahabat terbaik dalam program. Sebab dengan hadirnya, aku bisa berbicara lewat kata-kata, kemudian dipertemukan dengan beberapa wajah yang hadir sengaja atau tidak sengaja berkunjung.


( Sumber Gambar : PCMI )

Februari tahun kemarin, aku pesimis bahwa aku akan bertemu dengan BLOG ini. Atau akan menuliskan pengalaman seperti yang ada di dalamnya. Setahun kemarin, tepatnya di bulan Februari 2012 aku mendapatkan kesempatan bertemu dengan Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Sulawesi Selatan. Berawal dari poster yang di tampilkan dalam beranda FACEBOOK, kemudian sosialisasi di tiap-tiap kampus hingga berkunjung di KAMPUS ORANGE, Universitas Negeri Makassar. Aku bersyukur pintu untuk menjadi bagian dari keluarga Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Sulawesi Selatan kemudian terbuka saat aku terpilih menjadi delegasi Indonesia - Kanada. Hasil tersebut tak pernah aku pikirkan sebelumnya, tahapan demi tahapan yang ada serasa keberuntungan yang beruntun. Pasalnya, jika ingin berbicara dalam hal kemampuan, mulai dari pribadi, kemampuan budaya, dan kemampuan bahasa maka aku adalah orang dengan nilai di bawah rata-rata.

Februari tahun kemarin, saat mendengar berbagai pengalaman yang telah di peroleh dari kakak alumni aku berusaha untuk berani menyusun keinginan menjadi seperti mereka. Hingga kuceritakan kepada ayah keinginan-keinginanku.


“Nak, Doa adalah senjata bagi orang yang lemah” pesannya.

Ayahku hemat bicara. Beberapa kata yang menjadi satu kalimat itu cukup panjang untuk menjadi bekal perjalananku. Maka, terima kasih kepada seluruh doa-doa yang telah menjadi senjata untukku. Segala yang kudapatkan hari ini, atau hari esok adalah doa-doa yang berwujud. Aku takkan pernah mengkhianati doa-doa, selama aku masih hidup mereka (baca: doa-doa) akan menjadi senjata untuk menjinakkan segala kelemahanku.

BLOG ini telah berjubah doa-doa, terima kasih telah berkunjung di sini.

Pada kesempatan kali ini juga, aku berencana untuk menuliskan dan menjawab beberapa pertanyaan yang telah masuk dalam INBOX FACEBOOK, DM TWITTER dan Email berkenaan dengan program PERTUKARAN PEMUDA INDONESIA KANADA.

Sekaligus, jika ada pertanyaan tentang seleksi, pengalaman selama program atau saran dan kritikan untuk pengembangan silakan kirim email ke wawan.kurniawan1992@gmail.com. INSYA ALLAH akan kita bahas bersama dalam BLOG ini.

Mari menulis surat untuk +1, bukankah berbagi itu indah?    

Halo, Saya Wawan Kurniawan. Terima kasih telah berkunjung.

4 komentar:

  1. mantap pengalamannya..
    :)

    eh, aku sudah follow, follow back y....:)

    BalasHapus
  2. “Nak, Doa adalah senjata bagi orang yang lemah” pesannya. (y)

    Hari itu, saat itu saya menutup mata dan berdoa sebagai orang yang lemah dihadapan mereka semua.

    "dan berdoalah disetiap mimpi dan harapanmu :D"

    BalasHapus