Desa terbaik se-Garut 2013
Pemerintah Kabupaten Garut mengadakan lomba Desa tingkat Kabupaten beberapa Minggu yang lalu. Beruntung kami bisa ikut berpartisipasi memb...
Pemerintah Kabupaten Garut mengadakan lomba Desa tingkat Kabupaten beberapa
Minggu yang lalu. Beruntung kami bisa ikut berpartisipasi membantu untuk
menyumbangkan dua buah lagu dan Tarian Saman
di hadapan warga, tamu undangan serta juri yang ada saat itu. Seperti biasa,
aku memainkan gitar kemudian yang lain akan bernyanyi, namun kali ada ada
penampilan berbeda. Indonesia dan Kanada berpisah, para peserta Kanada
menyanyikan lagu Euis (Lagu Sunda) dan Indonesia menyanyikan MANUK DADALI.
Suara penonton yang ikut bernyanyi menambah semangat kami, terlebih suasana
menjadi riuh ketika para peserta Kanada menyanyikan lagu Euis dengan fasih.
Penonton tertawa sekaligus terkagum – kagum.
Selanjutnya, kami kembali mempertunjukkan Tari Saman. Tepuk tangan kembali
bergemuruh. Menghampiri program usai, usia kebersamaan kami terbilang
menyenangkan. Baik Indonesia maupun Kanada, semua terjalin dengan harmoni.
Semoga akan berlanjut hingga akhir.
Dua Minggu setelah acara Lomba Desa itu, Pak Yana mengajak kami untuk
berlibur di Pantai.
“Nanti hari Sabtu – Minggu kita ke Pantai” Kata Pak Yana
“Sabtu pagi berangkat, dan kita bisa bermalam” tambahnya
Tentu kabar tersebut menjadi nafas baru bagi grup, yang hampir setiap hari
padat dengan kegiatan yang ada di CIKANDANG. Kegiatan GIVING MEANS yang masih
dalam proses, kegiatan SECTOR PROJECT, tempat kerja tentunya semua menjadi satu
di kepala. Lelah mesti di nikmati bersama, sebab keberhasilan akan datang di
ujung lelah. Maju terus, pantang mundur.
Menjelang hari H-1 ke Pantai, Kak Aan mulai memberikan arahan.
Seperti biasa, arahan yang lugas, tajam, dan akurat. Sebagai PS, kombinasi
Kak Aan dan Kak Tyler pas untuk tim ini, CHARLOTTETOWN dan CIKANDANG.
“Besok pasti keren Wan”
Aku memutuskan untuk tidur lebih cepat.
*
Aku terbangun lebih cepat dari
biasanya, pukul 3 subuh aku terbangun. Keinginan melanjutkan tidur kubatalkan
saat melihat beberapa tumpukan buku yang kemarin belum sempat kujamah. Aku
mengambil HP di lemari untuk melihat catatan sewaktu di perpustakaan, selepas
membaca aku akan kembali memeriksa bekal untuk ke pantai.
Ada dua panggilan tak terjawab, dan ada dua pesan. Semuanya dari Kak Aan, aku
kemudian membuka pesannya.
“sudah tidur ya Wan? Besok ke Pantai di batalkan dulu, Pak Yana ada
kegiatan di Garut. CIKANDANG dapat juara. Hari ini kita cat monumen jam 9”
Mendapat pesan itu, aku kemudian
mengeluarkan bekal yang telah kusiapkan. Tinggal tunggu kabar terbaru, maka
cukup dengan menghabiskan subuh dengan membaca buku karya RAINER MARIE RILKE.
Saat Eliot terbangun, aku memberitahukan bahwa hari ini ke pantai di
batalkan. Sedikit terkejut, terlebih pada dua hal, agenda pantai yang di
batalkan dan desa CIKANDANG yang juara. Sebelumnya, dia tak habis pikir
CIKANDANG akan juara, namun dengan penjelasan sederhana yang kuberikan akhirnya
bisa percaya. Warga masyarakat CIKANDANG, dan kondisi sekitar menjadi aspek
penting, juga nilai tambah bahwa CIKANDANG menjadi desa binaan melalui kegiatan
Pertukaran Pemuda. CIKANDANG punya beberapa keunggulan yang tak di miliki desa
lain.
Pagi-pagi sekali aku berusaha untuk mengalahkan dinginnya air. Mandi di
pagi hari adalah tantangan yang kami hadapi, air di bak mandi seolah di
masukkan dalam kulkas. Sehabis mandi, aku dan Eliot memutuskan untuk datang
lebih pagi.
*
Singkat cerita, sehabis kami mengecat monumen.
Kami mendapat undangan dari
Pak Yana untuk ikut ke Garut. Menerima hadiah sekaligus peringatan hari jadi
Garut ke- 2 Abad.
Akhirnya, Cikandang mendapatkan posisi pertama dalam lomba desa se-Garut.
"SELAMAT UNTUK CIKANDANG"
Selanjutnya, di bulan Juni akan ada tingkat Provinsi. Semoga tetap menang.
Pak Yana dan Tim (sumber: Dari Eliot )
Setelah itu, kami ke Pantai.
3 comments
Wan, Eliot itu bukannya di Kanada ?
ReplyKok bisa dia ada di Garut Wan ?
Sekarang fase Indonesia, jadi orang kanada ada
ReplyOh begitu :)
Reply