7 Hal Menarik di Desa Cikandang
1. Air Terjun Salah satu sisi positif aku dan Eliot tinggal di ujung desa, adalah dekat dengan Air Terjun. Cukup berjalan kak...
1. Air
Terjun
Salah satu sisi positif aku dan Eliot tinggal di
ujung desa, adalah dekat dengan Air Terjun. Cukup berjalan kaki selama 10
menit, kami bisa tiba di salah satu daerah wisata di Cikandang. Di Minggu pertama,
kami mengajukan tempat itu untuk mengisi akhir pekan bersama. Di temani Reza,
pemuda Cikandang yang berumur 18 tahun. Dia juga yang menjadi guru bahasa Sunda
untuk aku dan Eliot. Akan ada waktunya, aku memperkenalkan Reza di BLOG ini.
Air terjun itu menumpahkan banyak keinginan untuk
bermain kata, mungkin menulis puisi. Atau catatan kecil untuk BLOG ini, maka
tak jarang aku punya banyak keinginan untuk datang berjalan-jalan di sana.
Mungkin anda bisa berkunjung juga.
2. “Mister
di Mana-mana”
Kami berjalan kemudian, seorang anak berteriak lalu melambaikan
tangannya. “Hai, MISTER”. Atau seorang pemuda yang mengendarai motor berbalik
atau memperlambat lajunya untuk bilang, I LOVE U kepada peserta Kanada.
Suara-suara yang memanggil, atau kerumunan bocah-bocah yang tertawa karena
mendapat balasan salam dari peserta Kanada.Adalah pemandangan yang setiap hari hadir.
Peserta Kanada, sudah bisa berbahasa Indonesia.
Sedikit-sedikit namun bisa membuat warga tersenyum atau tertawa mendengarnya.
Terlebih Josh, CP dari Karim yang sudah bisa berbahasa Sunda sedikit-sedikit.
“Wasta Sim Kuring, Josh”
Beberapa orang juga mengajak berfoto, maka
Indonesia siap menjadi penangkap gambar jikalau ada seorang warga yang ingin
berfoto bersama BULE. Termasuk Eliot di hari pertama, yang berniat datang ke
toko langsung mendapat teriakan dari penjual.
“BULE, ADA BULE. Foto dulu sama saya!”
3. 3. Langit
Aku menyukai langit, tepat di sana ada pandang
yang ingin bicara dan mengeluarkan kata. Aku bisa memandangnya lama di sini,
dengan warna yang senang berubah. Langit sungguh berbahagia di sini. Di lantai 2
rumah, Ibu (HostFam) menyediakan aku sebuah kursi di teras belakang, tempat di
mana aku menikmati senja atau melihat matahari terbit, menerbitkan banyak
keinginan.
4. 4. Domba
Adu Domba, ini bukan kiasan. Tapi di sini memang
ada Adu Domba, dua kali dalam sebulan. Bahkan desa Cikandang telah mendapatkan
predikat, “Kampung Domba Indonesia (KDI)”. Ada beberapa peternakan domba di
Cikandang. Penonton bisa berdatangan dari berbagai tempat saat acara di mulai.
Domba akan saling membenturkan kepala, hingga 20 kali. Di iringi dengan
instrumen alat musik Sunda yang khas. Domba akan berusaha mengikuti musik.
Pemenang akan mendapatkan nilai jual yang tinggi. Harga domba desa ini mencapai
1, 5 juta, namun jika sering menang, Domba bisa mencapai harga 10 juta.
5. 5. Papandayan
Gunung yang masih aktif, namun dari sini kami bisa
melihat tubuhnya sangat indah. Awan-awan menambah hiasnya menjadi terlihat
anggun. Terlihat sangat bersahabat, sampai hari ini aku masih belajar untuk
menulis secara deskriptif atau bermain metafora, Papandayan menjadi objek yang
menarik, partner untuk belajar menemukan kata atau menangkap kata yang
berdatangan.
Inilah yang menjadi perbincangan selama di Kanada,
bersama Kevin DAN GWENTH yang senang dengan teh. Di sini ada banyak kebun teh,
membentangkan hijaunya luas dan sejuk. Aromanya damai hingga kau bisa
menyenangkan segala penat dalam pikiran. Karena aku dan Eliot berada di
Renteng, aku dengan mudah menemukan hijau kebun teh. Bahkan di lantai 2 rumah,
aku senang menikmati pagi memandang hijau dan gunung yang bisa melemparkan kata
yang akan menjadi bahan dalam tulisan atau catatan kecil di sini.
7. 7. Kabut
Pukul 3 sore, suasana desa bisa berubah dari hijau
menjadi putih. Kabut datang dengan pelan-pelan melahap warna, menghilangkan
pandangan. Tak jarang kami mesti berjalan di tengah kabut. Jarak pandang bisa
berubah seketika saat kabut menyambut petang. Jika kami pulang 4 sore dari
Kantor Desa atau perpustakaan Desa, maka kami mesti berjalan selama 30 menit
yang kadang di hadang kabut. Namun bagi aku dan Eliot, ini adalah perjalanan
yang menyenangkan. Tak masalah ada kabut, ketika kami kembali di rumah masing-masing,
kami tak bisa menyentuh keadaan seperti ini.
***
Demikian, ulasan sederhana dari 7 Hal Menarik di
Desa Cikandang versi BLOG +1. Semoga kedepannya dapat lebih baik.
#gambar di peroleh dari kamera pribadi dan Kamera Eliot
1 comments :
Keren Wan, hehe baru sempet baca sekarang :)
Reply