Menuntaskan Culture Show
Cerah mentari mengarah ke seluruh reranting yang menghalangi pandangan dari balik jendela. Salju yang kemarin bertengger di reranting kemu...
Cerah mentari mengarah ke seluruh
reranting yang menghalangi pandangan dari balik jendela. Salju yang kemarin
bertengger di reranting kemudian hilang dirangkul hujan semalam. Musim masih
saling berganti paras. Hujan atau salju kemudian kadang bergantian hadir
menyapa. Hujan atau salju adalah sahabat yang menebar kata dalam
catatan-catatanku, menjadikan paragrafku agak deras. Hingga pagi ini, matahari
bertahta di langit biru.
Di mulai dengan perasaan optimis
untuk hari ini. Menghitung jam pertunjukan Culture Show segera akan di mulai. Di
sebuah gereja, kami meminjam ruangan untuk digunakan dalam pelaksanaan Culture
Show. Namun sebelumnya, aku mesti berjalan menuju tempat Mr. Sohil. Seperti hari jumat sudah menjadi
rutinitas bagi aku untuk ke tempat Mr. Sohil. Bersama Karim, Arga, dan Sufi yang juga rajin untuk
menunggu Mr. Sohil. Kami ikut dengannya untuk ke mesjid yang lebih besar untuk menunaikan
shalat Jumat.
Semenjak datang di Charlottetown,
kami selalu ikut dengan beliau ke mesjid, namun kami sudah pernah satu kali
ditinggalkan, lantaran kami datang terlambat dari waktu yang telah ditentukan
bersama. Keterlambatan itu karena kami memutuskan untuk ke Mr. Sushi untuk
lunch. Ternyata, hari itu Mr. Sushi kedatangan banyak pengunjung. Meskipun kami
meminta pelayan untuk cepat, namun tetap saja kami mesti lama menunggu. Hingga
selesai menghabiskan makanan, kami berlari karena sadar sendiri telah
terlambat, alhasil ditinggalkanlah kami.
Maka, kejadian itu menjadi
peringatan untuk belajar menempati janji dan waktu. Untuk hari ini, kami datang
lebih cepat dari waktu yang ditentukan.
“Dari tadi di sini?” tanyaku
“Baru aja, tadi Arga dari Mr.
Sushi. Kamu ludah lunch?”
“Udah, di rumah bro”
“Kita mesti nunggu 20 menit dulu bro”
Hingga Mr. Sohil dan tiga orang
anak laki-lakinya datang dan kami turut serta dalam mobil merahnya.
Sepulang dari Mesjid, kami mulai
mempersiapkan diri untuk Culture Show. Dari
tempat Mr. Sohil kami berjalan sekitar 10 menit menuju lokasi. Dekat dari Mrphy
Center, cukup dengan jalan kaki diselingi dengan cerita kami berempat. Maka,
dalam waktu yang cukup singkat kami tiba di lokasi. Namun, karena ada beberapa
barang yang disimpan di rumah, maka aku dan Sufi pulang ke rumah, menuju Kevin’s
Home. Sekitar 15 menit berjalan, melewati jalan pintas yang dibuat Sufi hingga
tiba di rumah.
Sesampai di rumah, kami menuju
kamar yang sedikit berantakan dengan buku–buku. Eliot baru saja terbangun,
semalam dia bercerita jikalau tubuhnya kurang sehat, maka kusarankan untuk
istirahan dan tidur sampai aku pulang dari salat jumat. Maka, barang-barang
keperluan Culture Show kami bawa. Mulai dari bahan makanan cemilan yang di beli
sehari sebelumnya. Eliot dan Shan bertanggung jawab atas itu, dan aku sempat
menemaninya untuk ikut mencari bahan.
Tinggal menghitung jam lagi,
Culture Show segera akan dimulai. Kami sempat untuk melakukan latihan sekali.
Mulai dari Fashion Show hingga Saman dance dan lagu Canada World Youth.
***
Kak Aan dan Tyler menjadi MC pada
Culture Show. Mereka memberikan penampilan yang tak kalah hebatnya dengan tarian-tarian
yang akan kami pertunjukkan.Mempesona kemudian mengajak para penonton untuk
menikmati seluruh tayangan yang ada. Sejak pukul 7, penonton mulai berdatangan.
Termasuk Kevin dan Gwenth yang datang cepat.
Maka, segera kusarankan untuk duduk
di tempat paling depan. Agar seluruhnya bisa terlihat jelas. Kevin, Gwenth, dan
Briana duduk di bagian paling depan. Sekitar satu meter dari jarak panggung
kami menampilkan pertunjukan.
Di mulai dengan pertunjukan Fashion
Show, Gendjereng party, lagu Prancis, lagu Spanyol, lagu medley Indonesia, Kecapi,
Angklung dan Saman Dance. Semua berjalan dengan lancar, pengunjung memberikan
apresiasi yang begitu besar. Terlebih pada saat saman Dance, mulai di akhir
acara. Setiap part perpindahan, maka penonotn akan bertepuk tangan hingga
selesai seluruhnya, kami mendapatkan standing applause.
"We made $1194 tonight with $589 from auction" kata Tyler
"Wicked it..love u all" tambah kak Aan
Ada satu hal yang terekam jelas
saat Culture Shaw untuk aku. Setiap kali aku naik panggung, mulai dari Fashion
Show, aku selalu melihat Kevin dan Gwenth yang duduk di depan. Kemudian saling
melempar senyum, mulai dari Fashion Show, menyanyikan lagu nasional Indonesia
dan Kanada, saat aku bermain gitar, kecapi dan saman dance, kami saling melempar
senyum. Dan aku tahu orang pertama yang memberikan standing appaluse, tidak
lain adalah Gwenth, Hostfam terbaik untuk aku dan Eliot.
Sepulang rumah, kami mendapatkan
traktiran dari Breanna.
1 comments :
Wouw that's amazing :)
Reply