Relationship
Hujan bersenandung, setelah kemarin awan selalu mendung hingga aku terkadang merenung. Merenung kemudian memikirkan beberapa kata yang belu...
Hujan bersenandung, setelah kemarin awan selalu mendung hingga aku terkadang merenung. Merenung kemudian memikirkan beberapa kata yang belum sempat kutuntaskan. Beberapa paragraf yang masih berantakan dalam catatan-catatan kecilku. Dan pagi ini, hujan kembali menyapa.
Namun hujan pagi ini terasa berbeda, aku berusaha untuk menemukan alasan mengapa hujan hari ini berbeda. Mungkin saja karena aku dan Eliot terlalu bersemangat menuju Beach Grove Home, bersamangat untuk datang lebih awal di halte bus. Sebab beberapa hari sebelumnya, aku dan Eliot ketinggalam Bus, kami terlambat 2 menit. Kami melihat bus itu dari jauh, di persimpangan kami berlari mengejarnya namun hasilnya nihil. Hingga kami kemudian berjalan kaki menuju Beach Grove Home, berjalan kaki selama kurang lebih 1 jam 14 menit. Mungkin saja itu, atau ada alasan lain yang belum aku temukan. Entahlah.
Pagi ini kami berusaha untuk berangkat lebih pagi, berusaha datang tepat waktu. Dari rumah ke halte bus, mesti berjalan kaki selama 10 menit. Namun pagi tadi, karena kami terlalu asyik bercerita di jalan langkah kami menjadi sangat lambat, maka kami putuskan untuk kembali berlari sebelum bus hijau itu datang. Hasilnya kami tiba di halte 3 menit sebelum bus hijau tiba.
"So happy" Eliot sambil mengakat tangan
"Senang sekali in Bahasa" jawabku
Kadang aku mengajarkan bahasa padanya, kapanpun dan dimanapun. Termasuk pagi ini, mengungkapkan rasa senang dalam bahasa Indonesia. Kami senang pagi ini, setidaknya kami tidak akan berjalan kaki lagi selama satu jam. Sejak di minggu pertama November, aku dan Eliot mendapatkan kartu bus. Kartu itu membuat kami bisa menggunakan bus dengan gratis, hingga sepeda kami pensiun untuk sementara waktu.
"today will be a good day" kata Eliot
Aku mengiyakan, kami merasa bahwa selama menjadi volunteer di Beach Grove kami mendapatkan banyak hal. Lebih dari apa yang kubayangkan sebelumnya. Sejak seminggu yang lalu, kami mendapatkan tugas baru di Beach Grove, yakni menjaga Kantin. Kantin itu buka mulai dari jam 9 am hingga 11:20 am, dan itu adalah tugas kami berdua. Di bantu dengan Maura sesekali.
Tugas kami hanyalah menyediakan kopi untuk dijual, menjaga toko dengan barang yang masih terbatas, melayani pembeli yang datang. Di hari pertama kami punya waktu yang cukup banyak untuk bercerita, dan juga aku manfaatkan untuk belajar bahasa Inggris maupun Indonesia bersama-sama. Namun hari ini, pengunjung sudah cukup banyak. Ada satu hal yang menarik di kantin ini, terkait dengan para pembeli. Kadang mereka menemani kami bercerita hingga kantin itu tutup. Contohnya pagi ini, bersama Mr. Sam Bears yang dulunya adalah seorang guru. Pembicaraan yang dimulai tentang hari ulang tahun istrinya.
Hari ini istrinya berulang tahun, lalu kemudian Mr. Sam menjelaskan tentang sejarah hubungannya dengan istri, keluarga, dan orang terdekat. Hingga kami sepakat, topik pembicaraan hari ini adalah "Relationship". Hampir setiap hari kami mendapatkan nasehat dan cerita dari mereka yang telah melalui hidup lebih lama.
"you must compromise, sometime you get different way" Kesimpulan Nasehat Mr. Bears
***
Selepas lunch di Beach Grove, Dept. Recreation mempersiapkan kegiatan selanjutnya yakni Bowling. Ada 10 pin bowling yang disediakan layaknya bowling sungguhan. Namun karena ini untuk para lansia yang menggunakan kursi roda, ada alat tambahan yang digunakan. Semacam penahan bola yang tingginya sampai pinggang orang dewasa, berbentuk seperti perosotan anak-anak. Mereka mendorong, dan bola itu melaju dengan cepat atau ketika bola disentuh sedikit saja, maka akan menggelinding. Menuju ke pin yang telah disusun.
"Your turn Russel"
"Strikeeee..."
"One more"
"You again, you strike Andy" kata Keren
Para peserta berteriak, bola menggelinding, pin berantakan. Tugas aku dan Eliot adalah menyusun kembali pin yang telah disentuh bola. Sekitar 1 jam kami seperti itu, berteriak, bertepuk tangan, menjadi supporter yang intinya membuat mereka bisa tersenyum. Membahagiakan para orang tua yang menghabiskan waktu di Beach Grove Home. Kami kembali ke rumah setiap pukul 3:30, mengikuti jadwal bus yang ada. Tiba di rumah pukul 4 sore dan berisitrahat sejenak sebelum tiba waktu makan malam.
"Wawan, Gwenth minta kamu masak nasi!" tanya Eliot
"Ok, tunggu sebentar"
Disini, bersama Keluarga Kevin mereka menyediakan beras untukku. Namun tidak setiap hari kami makan nasi, dan itu tak jadi masalah. Aku sudah bisa beradaptasi dengan makanan yang telah ada dan mereka mengerti dengan seleraku. Selepas makan malam, seperti biasa kami bercerita. Sebelum makan malam pun, aku, Eliot dan Gwenth kembali bercerita tentang "Relatonship". Gwenth juga memperlihatkan beberapa buku baru yang dia beli, ada buku tentang desain jaket dengan wol. Aku banyak bertanya tentang itu, dan akhirnya Gwenth mengajarkan kami menyulam dengan persedian wol dan peralatan yang AMAZING.
"you can try if you want"
Aku mencoba menyulam, sedikit sulit untukku. Melilitkan benang wol, sedikit memutar dan menjaga jarak, konsentrasi.
"Kevin, please take a picture" pinta Gwenth
Dengan senyum khasnya, Kevin memotret kami bertiga yang tengah sibuk menyulam.
Topik relationship hari ini ditutup dengan belajar menyulam.
"Suatu hubungan ibaratkan menyulam benang wol menjadi jaket, semakin kau sering melilitkan benang itu dengan rapi, kau bisa merasakan kehangatan. Semakin fokus kau menyulam, kau bisa melihat keindahan, namun semua itu takkan bisa ada tanpa kau memiliki Kesabaran dalam menyulam benang-benang cinta yang ada"
Terima Kasih
2 comments
"Suatu hubungan ibaratkan menyulam benang wol menjadi jaket, semakin kau sering melilitkan benang itu dengan rapi, kau bisa merasakan kehangatan. Semakin fokus kau menyulam, kau bisa melihat keindahan, namun semua itu takkan bisa ada tanpa kau memiliki Kesabaran dalam menyulam benang-benang cinta yang ada"
Replyhmm,, aku suka kata-kata nya sob,, aku pinjam tuk update status di fb ya,,,hehehe
boleh mba...., :)
Reply