Buku dan Harapan
Satu dari sekian banyak alasan yang menjadikan aku merasa nyaman di rumah Kevin dan Gwenth adalah "buku". Di tempat ini, terdapat...
Satu dari sekian banyak alasan yang menjadikan aku merasa nyaman di rumah Kevin dan Gwenth adalah "buku". Di tempat ini, terdapat banyak buku menarik, semua tertata rapi di beberapa ruangan rumah ini. Gwenth juga punya bookclub, info tentang bookclub sudah aku tahu sebelum aku berada disini.
Saat sesi perkenalan HostFam di Tatamagauche, Mr.Tyler menjelaskannya lalu aku berharap kertas yang bertuliskan "Kevin dan Gwenth" bisa menjadi HostFamku. Meskipun semua HostFam yang diperkenalkan singkat punya kelebihan masing-masing, namun "Kevin dan Gwenth" punya daya tarik sendiri. Ada firasat yang kuat jikalau keluarga ini akan menyenangkan, dan pada akhirnya, aku bisa membenarkan firasat tersebut. Mereka sangat harmonis, dengan tiga orang anak yang sudah dewasa. Satu orang cucu laki-laki bernama Heyden.
Dari mereka aku mendapatkan nuansa yang baru, dan mencoba belajar dari mereka. Satu hal yang mulai kupelajari adalah ayo hiasi seluruh ruangan dengan buku.
"Hiasi seluruh ruangan dengan buku"
Selama perjalanan kali ini, aku sudah membeli beberapa buku. Awalnya, aku merasa sulit untuk membeli buku dengan alasan harga yang cukup menantang, dengan nilai dollar. Namun perbandingan Dollar Kanada dan Rupiah sepertinya menjadi satu alasana yang tak bisa dijadikan alasan untuk tidak membeli buku. Hingga akhirnya, aku berani untuk memulai mengeluarkan uang dan membeli buku di persinggahan ini.
Pertama, aku membeli buku di Bandara Internasional Qatar sewaktu transit menuju Montreal. Buku yang berjudul "The Pilgrimage", karangan Paulo Coelho. Waktu itu, aku diajak Aditya Warman untuk berkeliling hingga melihat toko buku dan kami tertarik untuk singgah sebentar. Awalnya, aku sempat mengurungkan niat untuk membeli buku itu. Lalu Abang None Jakarta 2011, Aditya Warman S bercerita tentang prinsipnya. Banyak yang dia jelaskan, pesan utamanya adalah,
"Kalau aku dapat barang yang menurutku bagus dan aku suka, pasti aku beli. Kesempatan kedua belum tentu ada, nanti kamu menyesal Wan!"
Pesannya itu menjadi reinforcement, dan aku memutuskan untuk membeli buku itu.
Buku selanjutnya, berjudul "First Time Europe". Aku menemukannya saat berkunjung di toko dekat rumah Kevin dan Gwenth minggu lalu. Waktu itu, aku tidak sendirian tapi bersama Kevin, Gwenth, Eliot, dan Aditya Warman. Di tempat ini, aku sering di ceritakan tentang pengalaman traveling. Aditya Warman, sudah mengunjungi lebih dari 10 negara, Eliot pun demikian, dia juga pernah mengunjungi 10 negara. Kevin dan Gwenth pun juga sering keluar negeri. Dan mereka pernah bertanya,
"Setelah Kanada, negara apa yang akan kau kunjungi selanjutnya?"
"Aku ingin ke Eropa, negaranya bisa Jerman, Prancis, atau Italia"
"Setelah program ini, aku mau ke Rusia. Kamu mau ikut nggak?" kata Aditya
Maka saat menemukan buku ini, keinginan membeli muncul tiba-tiba. Sebagai upaya untuk mengingatkan bahwa aku punya beberapa kalimat yang mesti kuwujudkan. "Aku ke Eropa, Coming Soon". Keinginan membeli buku ini pun semakin kuat saat aku melihat label harganya, yang terjangkau.
Pada saat ingin membayar, aku mendahulukan Gwenth yang juga memegang buku 4 buah.
"Sorry, if buy 4 books, you can get free 1 book"
Aku yang melihat dan mendengarnya dengan jelas, langsung menyodorkan buku itu.
"Lucky Boy" kata Gwenth dan aku hanya tersenyum.
Buku ini kudapatkan dengan gratis, memanfaatkan peluang yang ada tentunya.
***
Sepulang COW di hari ketiga, aku dan Eliot berkunjung di BookMan. Salah satu toko buku yang ada di Downtown, Charlottetown.
Ada banyak buku menarik disana, lemari bukunya juga cukup berwarna-warni. Aku menghirup aroma buku yang sangat harum disana. Hirup saja aromanya...,
Hingga aku kemudian membeli dua buah buku disana,
Pertama, "Varieties Of Moral Personality". Dalam buku itu, aku menemukan beberapa cerita dan teori yang menyatu dalam paragraf yang padat. Tiap bab sangat kental dengan rasa Psikologi, dan penulis buku itu aku kenal sejak awal semester di Psikologi Universitas Negeri Makassar. Owen Flanagan.
Di buku ini, ada kisah Flanagan untuk mendapatkan beasiswa Fakultas Psikologi di Universitas Harvard. Harapan aku membeli buku ini selain mendapatkan ilmunya, adalah belajar tentang jejak yang ditempuh penulis untuk bisa menuntut ilmu di Universitas Harvard.
"Selama ada kemauan, pasti ada jalan bro!"
Buku kedua adalah, "Inspirations" karangan Paulo Coelho.
Buku ini tentang cerita penulis menemukan inspirasi dari 4 elemen yang ada, Bumi, Air, Tanah, dan Udara. Harapanku, aku bisa belajar bagaimana Paulo C menemukan inspirasi dan aku bisa menjadi penulis seperti beliau. #optimism
Menarik, dan aku pun membelinya.
***
Sore tadi, sepulang Beach Grove Home, aku dan Eliot singgah ke Indigo Book. Di toko buku ini, ada banyak buku baru, dan aku membeli sebuah buku. "Psikologi Forensik". Aku tertarik di bidang itu. Maka aku membelinya.Hingga akhirnya nanti, menjadi kenyataan.
Aku bisa jadi ahli psikologi Forensik di Makassar, atau bahkan di Indonesia. Bisa juga di dunia, :)
Sebagai kesimpulan, Mari Membaca. Baca, Baca, dan kemudian menulis.
Kelak, jika aku sudah punya Rumah Pribadi, aku juga akan menghiasi ruangan-ruangan itu dengan buku. Seperti Kevin dan Gwenth.
2 comments
makasii bukunya ^^
ReplyOk deh.., buku keduanya sudah selesai atau belum?
Reply